KONFRONTASI-Publik berduka dengan wafatnya ulama, Syekh Ali Jaber
pada Kamis (14/1). Ali Jaber meninggal di usia ke-44 tahun. Dia
meninggal di Rumah Sakur Yasri Cempaka Putih, Jakarta setelah sempat
terpapar covid-19.
Berbagai ucapan belasungkawa datang dari
sejumlah pejabat negara atas meninggalnya sang ulama. Namun, hingga saat
ini ucapan belasungkawa tak pernah terdengar dari Presiden Joko Widodo
(Jokowi), baik di media sosial maupun secara resmi di media massa.
Netizen menanyakan sikap Presiden tersebut.
“JIka benar Pak Jokowi tak ucapkan doa dan duka atas wafatnya Syekh Ali Jaber, sungguh ini amat keterlaluan. Hatimu terbuat dari apa Pak? Ke Bu Mega, Anda bertekuk lutut, ke orang alim, Anda cuek bebek. Nalarmu di mana Pak?” tulis wartawan senior Eddy Effendi melalui twitternya @_effendy, Sabtu (16/1).
Bukan tanpa alasan, Jokowi kerap mengucap duka ke publik figur yang meninggal. Misalnya, penyanyi Glen Fredly, Jokowi ucap duka atas kepergian sang penyanyi asal Ambon itu. Akan tetapi ucapan duka tidak ada pada Syekh Ali Jaber.
“Ke Glenn Fredly, Pak Jokowi ucapkan duka atas meninggalnya musisi kafir itu. Merasa kehilangan musisi besar. Nah ketika Syeikh Ali Jaber wafat, Pak Jokowi, mingkem. Adab sebagai presiden dan adab sebagai Muslim, di mana Pak? Anda tak adil dalam pikiran,” kata Effendy.
“Pak Jokowi, Anda Muslim dan kebetulan jadi presiden. Mosok gak ada ucapan sama sekali ke orang alim, hapal Alquran ketika usia 10 tahun. Jadi imam sholat di salah satu masjid Madinah ketika usia 13 tahun. Syeikh Ali Jaber itu lebih cinta NKRI ketimbang jenengan Pak,” sambungnya.
Sebelumnya, ucapan duka
datang dari berbagai pihak. Dari Menko Polhukam Mahfud MD, dari Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan, dan lainnya. [mr/gel]
COMMENTS